Selasa, 09 Juni 2009

DINY LUTHFAH, TEMAN FB, KUNJUNGI SEKKAU
















Sekarang ini hampir tak ada yang tak kenal "facebook"(fb), bahkan bisa dikatakan dunia sedang dilanda demam fb. Tak terkecuali Indonesia. Lebih menukik lagi: saya. Yah, sejak enam bulan silam saya mulai "mesbuk" atau masuk dunia fb. Trigger-nya ya karena ditugaskan di Sekkau yang punya jaringan hotspot (wi-fi) gratis, so pasti "sarpras" ini segera di"optimalisasi"kan secara murni dan konsekuen!
Kini teman fb saya sudah 600 orang lebih! Hebat ya? nggak juga, karena yang bener-bener kenal dan biasa "say halo" di bawah 100! hehehe...ya tidak apa-apa, lagian kalo ngurusi satu per satu dari 600an orang itu ya gila dan kurang kerjaan! Mekanisme "tambahkan sebagai teman" serta rekomendasi teman lain yang minta menambah "temannya" sebagai teman saya, menjadikan kita punya peluang bisa menambah teman sebanyak-banyaknya. Tapi, sebagaimana pernah digambarkan dalam kartun humor Beny dan Mice di Kompas Minggu, teman di fb ya sejatinya adalah teman "dunia maya" yang tingkat kekenalannya secara fisik (apalagi hati) ya tipis sekali.
Namun betapapun banyak yang menyukai dan memperoleh manfaat dari situs jejaring sosial seperti fb ini, kendati belakangan mulai banyak yang gerah dan mulai menyusun kekuatan opini untuk menyatakan fb "haram". Saya tidak tertarik untuk berdebat soal ini, karena saya selalu mencari titik positif dari setiap persoalan -- termasuk fb!

Jujur, saya merasa fb bermanfaat (tepatnya : saya menempatkan fb sebagai sesuatu yang membawa manfaat). Di fb lah saya dipertemukan dengan teman-teman SD, SMP, SMA, hingga teman kuliah. Di fb pula saya lebih pertajam pertemanan dengan teman-teman seprofesi (serdadu). Bahkan di fb saya juga bisa berkomunikasi dengan anak-anak saya, keponakan, dan siapa saja yang "tumplek-bleg" di fb. Artinya, fb telah mempererat tali silaturahmi diantara saya dan teman-teman, saudara-saudara, dan keluarga.

Di awal tadi saya katakan tak semua teman fb saya kenal secara dekat. Bahkan yang benar-benar kenal dan selalu kontak jumlahnya di bawah 100 orang. Salah satu diantaranya adalah DINY LUTHFAH, seorang master ilmu hukum yang juga dosen FH Univ Trisakti serta merangkap secara part time sebagai lawyer.

Saya berkenalan dengan Diny hampir bersamaan dengan saya masuk ke fb enam bulan silam. Artinya Diny termasuk teman-teman yang paling awal saya "add" di fb dan, alhamdulillah, hingga sekarang masih "awet" berteman. Saya merasa cocok dengan dia karena, selain cantik (hehehe), juga dia tipe perempuan muda yang cerdas dan berwawasan luar. Pendek kata: smart. Seperti nama bendera konsultan media yang saya kelola, "Smart Institute".

Sudah lama kami sebenarnya ingin "copy darat", namun kesempatan itu walhasil belum terwujud juga. Namun akhirnya, saat yang "dinantikan" itu tiba jua. Bermula dari message-nya di fb yang pengen "main" ke Sekkau dengan membawa mahasiswa binaannya. Dia bilang mereka bertiga adalah "penggemar" Angkatan Udara. Saya bilang OK.

Akhirnya hari Selasa (9/6) siang Diny bersama dua mahasiswanya datang ke Sekkau. Saya perkenalkan dia ke teman-teman di ruang Dostun A, lalu kami menghadap Komandan Sekkau dan sempat berdiskusi bermacam-macam topik sampai 30an menit lebih. Selanjutnya saya ajak mereka ke kelas untuk melihat bagaimana jalannya proses belajar-mengajar di Sekkau yang kebetulan saat itu Mr Sharky sedang tampil di depan kelas dengan materi Global Warming. Setelah kelas bubar, mereka saya ajak untuk bertemu Sharky di viproom untuk diskusi macam-macam. Cocoklah, Sharky kan luas wawasannya, ya nggak?

Itulah Diny Luthfah, cantik dan manis, berjilbab, master hukum (dia mengajar Hukum Humaniter dan Hukum Udara), dan ini yang paling penting: masih JOMBLO. Usia baru 29, masih cring dan crispy deh...Info yang bagus untuk "Tujuh Samurai" Pasis Sekkau A-85 yang masih "bengong". Dibuka kesempatan bagi siapa yang berhasil menaklukkan hati Diny, silakan mendaftar ke THE PATOON FLIES ALONE pada kesempatan pertama.
Terima kasih Diny atas kunjungannya, siapa tahu Sekkau angkatan selanjutnya kamu bisa tampil di kelas mengajar Materi Hukum Udara. Apalagi Komandan juga menyatakan OK. Asyik juga kan para pasis diajar oleh dosen muda yang cantik dan pintar. Dijamin gak tidur mereka! Kami tunggu kedatanganmu, Diny. Ohya lupa, terima kasih juga untuk gift buku-bukunya yang so pasti akan kami baca, biar tambah pintar.***(gus)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Pak pak..sedikit ralat... Hk humaniter memang jd spesialis usakti pak. Tp sy sudh tdk tergabung dlm staf pengajar humaniter pak..
Ditugaskan lebih ke privat int law pak..incl fundamental int law, air and space law and telecommunication law.
Dan suatu kehormatan bg kami pak bs mengenal angkatan udara indonesia lebih dekat.

Salam sukses pak..

THE PATOON FLIES ALONE mengatakan...

Ok Diny, kebetulan juga kalu kamu ga ngajar Hukum Humaniter karena di Sekkau materi itu sudah dipegang oleh salah seorang patun. Jadi kamu mungkin lebih pas ngajar "air and space law", mudah2an aja terwujud kerjasama kita...