Kamis, 29 Januari 2009

SELAMAT JALAN MAS TATA DAN MAS ROSO




Ada saat datang, ada saat pergi. Begitu pulalah dengan sosok Patun, dalam hal ini Letkol Pnb Tata Budi Pratama dan Letkol Lek Suroso Sakrim. Keduanya harus meninggalkan lembaga Sekkau setelah Skep Kasau turun dan di dalamnya tercantum nama mereka. Tata promosi jadi juragan Tasik, persisnya sebagai Komandan Lanud Wiriadinata (Tasikmalaya), sedang Suroso ditarik ke Disdikau sebagai Kasidikjurba yang ngurusi para bintara sekolah apa saja.

Tanpa terasa Tata mengaku sudah 2,5 tahun jadi patun, sedang Roso sebenarnya baru 1,5 tahun dan sedang hot-hotnya nge”blog” (ilmu yang ditularkan oleh Presdir Smart Institute Letkol Sus M Agus Suhadi, dan kini mewabah ke sejumlah patun lainnya), menikmati fasilitas free hotspot di lemdik Sekkau tercinta. Ya namanya tentara, pastinya ”bergerak atas perintah”. Kalau orang Jawa bilang ”sak dermo nglakoni”.

Tapi mereka pantas bersuka-cita dan bersyukur, karena kepindahan mereka pastinya bernuansa ”better than before”. Pendek kata: nak nan! (enak tenan!). Atas dasar itu, Komandan Sekkau Kolonel Sugiharjo berkenan menggelar acara makan soto, bubur ayam, dan mie tahu kocok, plus es cendol sambil diiringi organ tunggal yang 90% ndangdutan karena ”by request”, Kamis (29/1).

Biasalah, tentara dari jaman orba sampai reformasi sekarang masih musik ndangdut kegemarannya. Seluruh warga Sekkau termasuk ibu-ibu pengurus PIA AG Sekkau asuhan Ibu Sugiharjo ikut menyemarakkan acara.

Tak lupa komandan juga memberikan kenang-kenangan kepada keduanya. Selamat jalan Mas Tata dan Mas Roso, semoga kalian meraih sukses di tempat yang baru. Pokoke keep in touch sama kita-kita yang masih setia dengan ”buah mangga buah zaitun” (aku bangga jadi patun). Merdeka!!!***(gus)

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Terimakasih mas Agus atas artikelnya..
Terimaksih pula atas dorongannya untuk menulis kepada saya..

Saya jadi ikutan di kenal kaya sampeyan he3x....

Jayalah Para patun dan sekkaunya.
Salam rasa Hormat yang sangat dalam kepada Komandan Bapak Sugiharjo...
begitupula dengan para senior dan rekan-rekan.

Semoga sukses..amin.

Anonim mengatakan...

Oke Mas Roso, komitmen saya memang menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, bagi lingkungan, karena Islam mengajarkan demikian. Bukankah ketika anak Adam mati maka putuslah segala amalnya kecuali tiga perkara? anak yang sholeh, amal jariyah, dan ilmu yang bermanfaat. Jadi dalam kerangka itu saya ingin mengamalkan ilmu saya, supaya kalu saya mati masih dapat kiriman pahala dari orang2 yang memperoleh manfaat ilmu saya. Begitu kan mas? oya, jangan lupa lho, begitu menduduki kursi jabatan baru, langsung mainkan kita punya program...oke? jangan tunda-tunda, AURI harus bergerak cepat....

wassalam,

overste agus
smart institute

Anonim mengatakan...

Patun alias Dostun alias Guru adalah tugas yang mulia....sudah pasti pahalanya banyak. memang hidup didunia tentara biasanya pahala berbanding terbalik dengan fulusss...he he he mudah2an salah, dunia ini panggung sandiwara jadi masing2 sudah punya peran masing2...semoga mas roso dn mas Tata dapat melakoni perannya dengan baik sehingga dipercaya untuk peran2 lainnya sebagai peran utama..amien